
Bagi
orang-orang di Desa Trikora, Zun hanyalah anak berumur 14 tahun yang cacat. Si
alien ngesot, begitu ejek beberapa warga pada anak yang hanya mampu “berjalan”
berbeda dari orang kebanyakan itu.
Namun
tidak bagi sang kakak. Bagi Kanz, Zun sempurna adanya. Dengan tekun dan penuh
kasih sayang, Kanz merawat dan mengasuh Zun.
Keinginan
Zun sederhana: mengumandangkan adzan. Namun, bagaimana bocah yang bahkan tak
bisa berbicara secara jelas mengumandangkan adzan?
Keinginan
Kanz adalah menyaksikan sang adik mampu bertahan hidup. Namun, ia kehabisan
waktu. Para yang warga yang marah ingin segera mengusir mereka. Bagaimana Kanz
mampu menyelamatkan diri dan Zun?
Selamat menyimak sebuah kisah yang membentangkan
cinta, ketulusan, dan kasih sayang. Ketulusan yang melampaui ketaksempurnaan
bentuk fisik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar